jam

Jumat, 14 Oktober 2011

ATLETIK-Lompat Tinggi


Tujuan dari lompat tinggi agar dapat mencapai lompatan yang setinggi – tingginya. Pada lompat tinggi sama halnya dengan lompat jauh, yaitu memerlukan :
 Awalan biasanya
Ø ancang – ancang itu di pergunakan 3 langkah, 5 langkah dan 7 langkah dan sebagainya, serta langkah yang terakhir panjang dan berat badan dibelakang.
 Sikap badan saat berada di atas mistar.
 Sikap badan saat waktu jatuh dan mendarat.

Macam macam gaya pada lompat tinggi

1. Gaya Gunting (Scissors)
Gaya gunting ini beleh dikatakan gaya Swenney, sebab pada waktu sebelumnya (yang lalu) masih digunakan gaya jongkok.Terjadi pada tahun 1880 – permulaan abad ke 20. maka antara tahun 1896 swenny mengubahnya dari gaya jongkok itu menjadi gaya gunting. Karena gaya jongkok kurang ekonomis.


Cara melakukan:
 si pelompat mengambil awalan dari tengahØ
Ø Bila si pelompat pada saat akan melompat, memakai tumpuan kaki kiri (bila ayunan kaki kanan), maka ia mendart (jatuh) dengan kaki lagi.
 Di udara badan berputar ke kanan, mendarat dengan kaki kiri, badan menghadap kembali ke tempat awalan tadi.
Ø

2. Gaya guling sisi (Western Roll)
Pada gaya ini sama dengan gaya gunting, yaitu tumpuan kaki kiri jatuh kaki kiri lagi dan bila kaki kanan jatuhnyapun kaki kanan hanya beda awalan, bdari tengah tapi dari samping.
3. Gaya Guling (Straddle)
Cara melakukan :
Ø Pelompat mengambil awalan dari samping atara 3, 5, 7, 9, langkah: Tergantung ketinggian yang pentung dalam mengambi awalan langkahnya ganjil.
 Pada saat akan melompat langkah yang terkhir panjang.
Ø
Ø Menumpu pada kaki kiri atau kanan, maka ayunan kaki kiri/kanan kedepan. Setelah kaki ayun itu melewati mistar cepat badan balikkan, hingga sikap badan diatas mistar telungkup.pantat usahaka lebih tinggi dari keoala, jadi kepala tunduk.
 Pada waktu mendarat atau jatuh yang ppertama
Ø kali kena adalah kaki kanan dan tangan kanan bila tumpuan menggunakan kaki kiri, lalu bergulingnya yaitu menyusur punggung tangan dan berakhir pada bahu dan berkhir dengan cepat.




4.Gaya Fosbury Flop

Cara melakukannya :
 Awalan,haus dilakukan dengan cepat dan menikung/agak melingkar,dengan langkah untuk awalan tersebut kira – kira 7-9 langkah.
Ø
Ø Tolakan, Untuk tolakan kaki hampir sama dengan lompat tinggi yang lainny. Yakni harus kuat dengan bantuan ayunan kedua tangan untuk membantu mengangkat seluruh badan. Bila kaki tolakan menggunakan kaki kana, maka tolaka harus dilakukan disebelah kiri mistar. Pada waktu menolak kaki bersamaan dengan kedua tangan keatas disamping kepala, maka badan melompat keaas dan membuwat putaran 180 derajat dan dilakukan bersama – sama.
 Sikap badan diatas mistar, Hendaknya sikap badan
Ø diatas mistar terlentang dengan kedua kaki tergantung lemas, dan dagu agak ditarik ke dekat dada dan punggung berada diatas mistar merupakan busur yang melenting.
 Cara mendarat, mendarat pada karet busa
Ø dengan ukuran(ukuran 5 x 5 meter dengan tinggi 60 cm lebih) dan di atasnya ditutup dengan matras sekitar 10 – 20 cm, dan yang mendarat pertama kali adalah punggumg dan bagian belakang kepala.

Hal – hal yang perlu diperhatikan :
1. Lari awalan yang terlalu cepat
2. Meluruskan kaki penolak terlalu jauh kedepan.
3. Gerak kombinasi kaki yang tidak sempurna.
4. Badan condong mendekati mistar.
5. Posisi tangan pada mistar terlalu tinggi.
6. Melewati mistar dalam posisi duduk.
7. Membuat lengkung badan terlalu awal.
8. Gerak terlambat dari gaerk angkat kaki akhir.

Hal – hal yang harus di utamakan :
1. Lari awalan dengan kecepatan yang terkontrol.
2. Hindari kecondongan tubuh kebelakang terlalu banyak.
3. Capailah gerakan yang cepat pada saat bertolak dan mendekati mistar.
4. Usahakan angkat vertikan pada saat take off/pada saat kaki bertolak meninggalkan tanah.
5. Doronnglah bahu dan lengan keatas pada saat take off.
6. Lengkungkan punggung di atas mistar.
7. Usahakan mengangkat yang sempurna dengan putaran kedalm dari lutut kaki ayun (bebas).
8. Angkat kemudian luruskan kaki segera sesudah membuat lengkung



  • Jalur ancang-ancang dan area/tempat bertolak
-Syarat-syarat :
  1. Panjang minimum jalur ancang-ancang haruslah 15m kecuali dalam perlombaan minimumnya adalah 20m.
  2. Bila kondisi mengijinkan panjang minimum harus 25m
  3. .Kemiringan keseluruhan maksimum jalur ancang-ancang dan tempat bertolak/ bertumpu harus tidak melebihi 1: 250 dalam arah ke pusat mistar lompat.
  4. Daeran bertumpu/bertolak haruslah yang datar.
o    Tiang Lompat
-Syarat-Syarat:
      1. Semua bentuk dan model tiang lompat dapat digunakan asalkan mereka itu kaku-kekar.
      2. Tiang memiliki penopang yang kaku dan kokoh untuk misatar
      3. Tiang lompat haruslah cukup tinggi untuk melebihi tiang sebenarnya terhadap mana mistar lompat dinaikkan dengan minimum 10cm
      4. Jarak antara tiang lompat harus tidak kurang dari 4.00 m juga tidak melebihi dari 4.04 m.
      5. Tiang lompat/tiang harus tidak dipindah selama perlombaan berlangsung kecuali bila wasiit memikirkan bahwa apakah tempat bertumpu ataukah tempat pendratan menjadi tidak sesuai lagi. Dalam hal ini perlombaan harus dilakukan hanya setelah satu ronde/ babak telah lengkap selesai dilakukan.


  • Penopang dan Mistar
-Syarat-syarat :
    1. Penopang harus datar dan segi empat 4 cm lebar kali 6 cm panjang.
    2. Penopang harus terpasang kokoh pada tiang lompat dan diletakkan saling berhadapan.
    3. Mistar lompat harus terbuat dari fiberglass atau materi atau bahan lain yang cocok namu bukan dari metal, bagian tengahnya / potongan melintangnya bulat silindris kecuali pada kedua ujung mistar.
    4. Berat maksimum mistar lompat tinggi harus 2 kg.
    5. Garis tengah/ diameter pada bagian mistar yang bulat silindris haruslah 30mm ( kurang lebih 1mm )
    6. Mistar lompat harus terdiri dari 3 bagian yaitu bagian batang yang silindris dan dua buah ujung mistar, yang masing-masing 30-35 mm lebar dan 15-20 cm panjang untuk maksud meletakkannya pada penopang pada tiang lompat.ssss
    7. Ujung mistar lompat harus duduk dan terletak di atas sedemikian rupa, sehingga bila mistar disentuh oleh pelompat denn\gan mudah akan jatuh ke tanah baikdi depan maupun di belakang.
    8. Penopang tidak boleh dibungkus dengan karet atau dengan bahan lain yang memiliki efek menambah friksi/ geseran antara mereka dengan permukaa mistar lompat, juga tidak dibenarkan memakai pir/ pegas apapun.
  • Tempat Pendaratan
-Syarat-syarat :
  1. Tempat pendaratan tidak berukuran kurang dari 5m x 3m.
  2. Tempat pendaratan harus tidak lebih sempit / kecil dari pada 6m x 4m x 0.7 m

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tweet